Kembangkan Ilmu Meteorologi Penerbangan'

Selasa, 21 Juni 2011
Ilmu Meteorologi Penerbangan jarang dipahami oleh semua orang, termasuk displiner akan ilmu tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) secara berkala untuk mengamati, mengolah, menganalisa data, dan memprediksi suatu kondisi cuaca, khususnya untuk jasa meteorologi penerbangan sehingga dihasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dalam memperoleh data atau informasi yang real time.
Akibatnya, Pusdiklat BMG gelar Diklat Meteorologi Penerbangan selama sepuluh hari hingga 30 Juli 2008 di Pusdiklat Departemen Sosial Jakarta yang sebelumnya dibuka Kapusdiklat, Drs. Wasito Hadi, M. Sc. selaku ketua penyelenggara Diklat Meteorologi Penerbangan, Senin  (21/7) di GSG diikuti 40 peserta yang berasal dari seluruh stasiun meteorologi penerbangan BMG di bandara-bandara tanah air serta dihadiri  pejabat struktural Pusdiklat dan Pusat Sisdatin Meteorologi Deputi II BMG. 
Wasito Hadi dalam laporannya mengatakan tujuan diklat untuk menambah ilmu dan pengetahuan, khususnya informasi terbaru dalam ruang lingkup meteorologi penerbangan. Sementara itu, sambutan Kepala BMG, Ir. Sri Woro B. Harijono, M.Sc yang dibacakan Kapusdatin Meteorologi, Drs. Tuwamin Mulyono mengemukakan bahwa diklat dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis tenaga operasional dalam mengamati, mengolah, menganalisa, serta memprediksi info meteorologi penerbangan sesuai kebutuhan masyarakat. 
Pembukaan diklat diakhiri dengan penyematan tanda peserta yang diwakili  tiga orang, antara lain: Bonas Effendi dari Stamet Cut Bau Sabang; Herwanto dari Stamet Satar Tacik Ruteng, dan Nurlince W. Poro dari Stamet Tardamu Sabu.
Berlangsung  Lancar Setelah sepuluh hari rombongan diklat mengikuti kegiatan pelatihan meteorologi penerbangan, Kapusdiklat, Drs. Wasito Hadi, M.Sc menutup penyelenggaraan diklat di Departemen Sosial, Selasa (29/7). Sementara itu, Kepala BMG dalam sambutannya yang dibacakan Kapusdiklat mengatakan masalah yang sering dihadapi adalah pengiriman data yang belum optimal akibat gangguan sistem jaringan dan data sering ditolak sistem kantor pusat.
'Untuk memperoleh data yang lengkap dan standar perlu dibuat suatu sistem pengarsipan data sehingga proses entry, deleting, reporting, back up, dan restore bisa langsung diproses di komputer,' tutur Kepala BMG dalam sambutannya yang dibacakan Kapusdiklat. 'Arsip data yang seragam di semua stasiun meteorologi daerah, maupun pusat akan menghimpun data menjadi seragam dan terkoleksi dengan baik di pusat,'lanjut Sri Woro B. Harijono dalam petikan sambutannya.
Lebih lanjut Kepala BMG memaparkan data yang memiliki tingkat ketelitian tinggi dan akurat sangat diperlukan untuk menganalisa dinamika atmosfer guna membuat forecast dan warning.
Di akhir acara Wasito membacakan sambutan Kepala BMG diharapkan diklat yang serupa ini dapat terselenggara secara berkelanjutan sehinggga para observer dan forecaster memiliki kesempatan menambah kemampuan secara merata karena perkembangan IPTEK di bidang meteorologi berlangsung sangat cepat.

0 komentar:

Posting Komentar